Rabu, 30 Desember 2009

Pemanasan Global


Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi :
(a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai;
(b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan
dan bandara;
(c) gangguan terhadap permukiman penduduk; (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian;
(e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb.

Adapun penyebab pemanasan global antara lain :
(a) Efek Rumah Kaca
Menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan
metana yang berlebihan. IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang
dihasilkan manusia (seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida),
khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu Bumi.
(b) Efek Umpan Balik
Terjadi karena pengaruh awan yang sedang diteliti oleh para ilmuwan saat ini.
Umpan balik lainnya yang juga berpengaruh atau penting ialah hilangnya kemampuan
memantulkan cahaya (albedo).
(c) Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari terjadi karena
diperkuat oleh umpan balik dari awan yang dapat memberi kontribusi dalam
pemanasan saat ini. Menurut data yang diperoleh adanya fenomena variasi Matahari
yang dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi sudah ada dari masa
pra-industri hingga tahun 1950. Akan tetapi, sebuah penelitian oleh Lockwood dan
Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan
variasi Matahari sejak tahun 1985.
(d) Peternakan (konsumsi daging)
Menurut laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan
yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "Industri peternakan
adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih
banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia
(13%)." Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan
dimana jumlah tersebut melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua
kendaraan di dunia!(Peternakan juga telah menjadi penyebab utama dari kerusakan
tanah dan polusi air.)

Tidak ada komentar: